Alamku berbisik
mendegar jeritan manusia akan luka hatinya,
samudra luas angan penyebrangan untuk ketepi,
merisaukan hati dalam pedih
yang luka akan kepercayaan
menanti setiap gerak yang terkandung
akan kebisuan tidak nyata
demi sepucuk cahaya dalam meraunggi hidup
yang tak pasti esoknya,
menanti –nanti kapan
dan dimana sepercik cahaya dalam kegelapan yang tersembunyi
kelopak matapun terpejam
menghilangkan duka dan pikiran yang mulai lemas
dalam sukma tubuh,
liupan ombak dalam pikiran angin penghidupan
bagai gelombang cinta tak tak menanti
asap penghembusan mulai melalaikan
tujuan untuk apa
dan dimanakah penantian ini?
roh-roh tersium putih
pengingkatan tali hitam
yang silih berganti kapan dan
akankah kau mempersonakan keabadian hidup
gejola api cinta membakar tubuh
penantian tak berujung lautan lepas,
ikan-ikan tersenyum melihat bulan purnama
kian menakutkan fitrohnya
penantian akan dimana dan kenapa?
Tersulum ombak keserakahan ini.
28 November 2008, Jepara
mendegar jeritan manusia akan luka hatinya,
samudra luas angan penyebrangan untuk ketepi,
merisaukan hati dalam pedih
yang luka akan kepercayaan
menanti setiap gerak yang terkandung
akan kebisuan tidak nyata
demi sepucuk cahaya dalam meraunggi hidup
yang tak pasti esoknya,
menanti –nanti kapan
dan dimana sepercik cahaya dalam kegelapan yang tersembunyi
kelopak matapun terpejam
menghilangkan duka dan pikiran yang mulai lemas
dalam sukma tubuh,
liupan ombak dalam pikiran angin penghidupan
bagai gelombang cinta tak tak menanti
asap penghembusan mulai melalaikan
tujuan untuk apa
dan dimanakah penantian ini?
roh-roh tersium putih
pengingkatan tali hitam
yang silih berganti kapan dan
akankah kau mempersonakan keabadian hidup
gejola api cinta membakar tubuh
penantian tak berujung lautan lepas,
ikan-ikan tersenyum melihat bulan purnama
kian menakutkan fitrohnya
penantian akan dimana dan kenapa?
Tersulum ombak keserakahan ini.
28 November 2008, Jepara