Tanya:
Assalamu`alaikum wr. wb. Saya merupakan seorang rakyat Malaysia. Masalah saya ialah saya ingin ketahui hukum memandikan atau membasuh rambut yang sengaja dipotong sewaktu haid atau kuku yang sengaja dipotong ketika haid. Perlukah kita membasuhnya tatkala mandi wajib atau membiarkan begitu sahaja tanpa membasuhnya?Tolong berikan dalail yang rajih pada masaalah ini. Sekian Terima kasih.
Isabelloufar, Malaysia
Jawab:
Kewajiban dalam mandi adalah membasuh seluruh anggota badan, termasuk rambut dan kuku. Akan tetapi, rambut atau kuku yang talah terpotong tidak lagi termasuk anggota badan, maka tidak wajib membasuhnya. Artinya, tanpa membasuhnya, mandi seseorang telah dianggap cukup.
Imam 'Atha' sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, mengatakan: seorang yang junub diperbolehkan mencukur rambut dan memotong kuku. Hanya saja, menurut Imam al-Ghazaly [dalam Ihya' Ulumuddin], seorang yang junub sebaiknya tidak memotong rambut dan kuku, bahkan dimohon untuk tidak mengeluarkan darah. Demikian ini, karena setiap anggota tubuh akan dikembalikan seperti semula pada hari kiamat nanti.
Dikatakan, setiap rambut akan menuntut atas janabatnya. Pendapat Imam Ghazaly ini banyak dilansir oleh kitab-kitab Madzhab, dan banyak diajarkan di kalangan penganut Madzhab Syafiiyah di Indonesia. Walau sebenarnya terdapat catatan kritis dalam mengutip pendapat al-Ghazaly ini, pengaruhnya masih sangat kuat.
Di beberapa kalangan masyarakat, wanita yang haidh biasanya menyimpan rambut atau kuku yang terpotong untuk dibasuh saat mandi nanti. Catatan kritis tsb adalah bahwa tidak semua anggota badan akan dikembalikan seperti asalnya pada hari kiamat nanti. Darah, rambut dan kuku adalah diantaranya. Kalau rambut dan kuku yang terpotong akan dikembalikan lagi seperti semula, maka pada hari kiamat nanti manusia akan berambut sangat panjang. Kesimpulannya: Seorang yang junub atau haid atau lainnya TIDAK diwajibkan membasuh rambut atau kuku yang terpotong. karena tidak lagi termasuk anggota badan. Bahkan di saat belum mandi, ia diperbolehkan mencukur atau memotongnya. Wallahu a`lam. Semoga membantu. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Abdul Ghofur Maimoen (Dewan asaatidz PV)
Assalamu`alaikum wr. wb. Saya merupakan seorang rakyat Malaysia. Masalah saya ialah saya ingin ketahui hukum memandikan atau membasuh rambut yang sengaja dipotong sewaktu haid atau kuku yang sengaja dipotong ketika haid. Perlukah kita membasuhnya tatkala mandi wajib atau membiarkan begitu sahaja tanpa membasuhnya?Tolong berikan dalail yang rajih pada masaalah ini. Sekian Terima kasih.
Isabelloufar, Malaysia
Jawab:
Kewajiban dalam mandi adalah membasuh seluruh anggota badan, termasuk rambut dan kuku. Akan tetapi, rambut atau kuku yang talah terpotong tidak lagi termasuk anggota badan, maka tidak wajib membasuhnya. Artinya, tanpa membasuhnya, mandi seseorang telah dianggap cukup.
Imam 'Atha' sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, mengatakan: seorang yang junub diperbolehkan mencukur rambut dan memotong kuku. Hanya saja, menurut Imam al-Ghazaly [dalam Ihya' Ulumuddin], seorang yang junub sebaiknya tidak memotong rambut dan kuku, bahkan dimohon untuk tidak mengeluarkan darah. Demikian ini, karena setiap anggota tubuh akan dikembalikan seperti semula pada hari kiamat nanti.
Dikatakan, setiap rambut akan menuntut atas janabatnya. Pendapat Imam Ghazaly ini banyak dilansir oleh kitab-kitab Madzhab, dan banyak diajarkan di kalangan penganut Madzhab Syafiiyah di Indonesia. Walau sebenarnya terdapat catatan kritis dalam mengutip pendapat al-Ghazaly ini, pengaruhnya masih sangat kuat.
Di beberapa kalangan masyarakat, wanita yang haidh biasanya menyimpan rambut atau kuku yang terpotong untuk dibasuh saat mandi nanti. Catatan kritis tsb adalah bahwa tidak semua anggota badan akan dikembalikan seperti asalnya pada hari kiamat nanti. Darah, rambut dan kuku adalah diantaranya. Kalau rambut dan kuku yang terpotong akan dikembalikan lagi seperti semula, maka pada hari kiamat nanti manusia akan berambut sangat panjang. Kesimpulannya: Seorang yang junub atau haid atau lainnya TIDAK diwajibkan membasuh rambut atau kuku yang terpotong. karena tidak lagi termasuk anggota badan. Bahkan di saat belum mandi, ia diperbolehkan mencukur atau memotongnya. Wallahu a`lam. Semoga membantu. Wassalamu'alaikum wr. wb.
Abdul Ghofur Maimoen (Dewan asaatidz PV)