Keindahan tiupan angin
mengencang ombak karang
tertusuk duri asmara
kau memang aneh
tak bisa kutikam arah pikiranmu
jari-jari merinding getar tak karuan
nafasmu sesak saat kau buas
buas tak bisa tenang
ramuan terlalu memikat roh tubuhmu
air menghidupi raga dalam tubuhmu
racunpun tak sanggup memasuki dirimu
tak bia kau kekasihku
Melepas tumbuhan mawar dalam kucup hati
batang melengkung dengan dunia dirimu
tak bisa... kau sadar
apa yang melekat terukir suara hatimu
Ah kau buas
memang akalmu mulai runtur
mengombang ambing serpihan api
mengembara tanpa buta kau
Bimbang kau
buas terlisan dalam kalbumu
tubuhmu kaku seraya penuh kerestaan
alami kikir dalam emosi
pancaran sosok buas tergiur kerentaanmu.
Tyo pemalang 6 mei 2008
