Arif Hidayat
(Dewan Asaatidz Pesantren Virtual)
Kisah dan dialog antara Nabi saw dan Abu Umamah:
دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ بِرَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ يُقَالُ لَهُ أَبُو أُمَامَةَ، فَقَالَ: يَا أَبَا أُمَامَةَ مَا لِي أَرَاكَ جَالِسًا فِي الْمَسْجِدِ فِي غَيْرِ وَقْتِ الصَّلاَةِ؟ قَالَ هُمُومٌ لَزِمَتْنِي وَدُيُونٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: أَفَلاَ أُعَلِّمُكَ كَلاَمًا إِذَا أَنْتَ قُلْتَهُ أَذْهَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمَّكَ وَقَضَى عَنْكَ دَيْنَكَ؟ قَالَ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: قُلْ إِذَا أَصْبَحْتَ وَإِذَا أَمْسَيْتَ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ، قَالَ فَفَعَلْتُ ذَلِكَ فَأَذْهَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمِّي وَقَضَى عَنِّى دَيْنِي.
Artinya:
Rasulullah saw suatu hari masuk masjid dan ketemu dengan seorang laki-laki yang bernama Abu Umamah. Lantas beliau bertanya: “Wahai Abu Umamah, mengapa kamu di masjid di luar waktu shalat?” Abu Umamah menjawab: “Sedih, wahai Rasul. Saya punya banyak hutang.” Rasulullah berkata lagi: “Maukah kau kuberitahu doa yang jika kamu panjatkan maka Allah akan menghilangkan kesedihan dan melunaskan hutangmu?” Jawab Abu Umamah: “Ya, mau, wahai Rasul?” Jawab Rasul: “Berdo’alah tiap pagi dan sore:
Ya Allah, sungguh aku berlindung padamu dari susah dan sedih, aku berlindung padamu dari sifat lemah dan malas, aku berlindung padamu dari sifat takut dan pelit, dan aku berlindung padamu dari terlilit hutang dan dikuasai oleh orang-orang yang semena-mena.”
Maka aku mengamalkan do’a itu, maka lantas Allah menghilangkan kesedihanku dan melunaskan hutangku.
Hadis tersebut, walaupun merupakan jawaban Rasul atas keadaan Abu Umamah yang sedih karena terlilit hutang, namun begitu semua yang terkandung dalam doa yang diajarkan Nabi tsb merupakan bekal hidup agar kita bisa menjalani kehidupan dengan baik.
Sebab siapapun yang dirundung sedih pasti tidak bisa beraktifitas dengan baik. Demikian pula watak-watak atau sifat-sifat yang disebut dalam hadis di atas. Sifat takut akan mengganggu aktifitas. Sifat medit/pelit pasti menimbulkan kebencian orang-orang sekitar, dan pada akhirnya mengganggu aktifitas. Sifat lemah dan malas tidak akan menghasilkan pekerjaan yang berdaya guna. Orang yang terlilit hutang pun akan sedih dan kesedihannya mengganggu aktiiftas. Apalagi orang yang dikuasai oleh penguasa yang sewenang-wenang, semua keadaannya akan menjadi tertekan dan menyakitkan. Maka marilah kita berdoa sebagaimana Abu Umamah berdoa.
Doa itu sebagaimana terdapat dalam hadis di atas berbunyi sbb:
Allaahumma innii a'uudzu bika minal hammi wal hazan (Ya Allah sungguh aku berlindung padaMU dari rasa susah dan sedih),
wa a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasal (dan aku berlindung padaMU dari lemah dan malas),
wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhl (dan aku berlindung padaMU dari takut dan medit/pelit),
wa a'uudzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal (dan aku berlindung padaMU dari terlilit hutang dan dikuasai oleh orang-orang yang semena-mena).
***