Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Samiono, Sang Maestro Relief

Samiono, Sang Maestro Relief

Di rumahnya, Samiono sedang merelief meja akar jati.
Foto ini diambil pada Rabu Wage 21 Nopember 2012 14:22.
Dalam usianya yang ke 51 ini Samiono (warga RT 03 RW 02 Kembang) masih produktif memproduksi ukiran-ukiran relief. Saat ini dia adalah satu-satunya pengukir relief profesional di desa Jinggotan. Kepiawaiannya dalam dunia relief telah mengantarkannya melanglang buana ke manca negara. Pada tahun 1996 dia berangkat ke Maroko dan berada di sana selama tujuh tahun untuk mengikuti perusahaan yang mengontraknya.
Bagi para pengukir membuat ukiran relief tentu lebih sulit dibanding ukiran-ukiran biasa.

Relief sekarang ini banyak yang sengaja disambung-sambung pakai lem. Bagi Samiono itu tidak bagus, makanya dia menghindarinya. “Nyambung utowo ngelem iku gak popo nek memang kepekso,” ujar pria yang telah menekui dunia mengukir sejak usia 14-an ini.

Letak sulitnya relief menurutnya karena tidak bisa dibantu dengan gambar seperti ukiran biasa. Ukiran relief lebih bertumpu pada kekuatan imajinasi.

Setelah melanglang buana ke manca negara, kini Samiono berada di tengah keluarganya di RT 03 RW 04 Kembang Jinggotan. Semoga keberadaannya di kampung halaman bisa menularkan ketrampilannya ke komunitas sekitar.



Back To Top