Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Kembang Memiliki Potensi Malaria

Kembang Memiliki Potensi Malaria

Tidak banyak yang mengira bahwa di wilayah kecamatan Kembang menyimpan potensi penularan malaria. Aslinya Kembang sudah dianggap bersih dari Malaria. “Tapi karena adanya beberapa warga yang merantau kerja ke Sumatra, Kalimantan, Papua, mereka ini ternyata membawa oleh-oleh malaria,” ujar dr. Umi, Kepala Puskesmas Kembang.

“Oleh sebab itu,” lebih jauh dr. Umi mengharap, “warga yang hendak merantau atau pulang kerja dari perantauan diharapkan mau memeriksakan diri ke Puskesmas. Tujuannya, bagi yang hendak merantau agar bisa dibekali obat kekebalan tubuh, dan yang pulang dari merantau agar kami bisa mengambil tindakan yang tepat jika memang terserang malaria.”




Waspadai Malaria

Sejak awal 2012 sampai saat ini di wilayah Kembang memang baru 3 orang yang terdeteksi malaria oleh
Puskesmas Kembang. Kendati begitu masyarakat harus tetap waspada sebab penyakit ini mudah menular.
“Dan data tiga orang itu kan yang terdeteksi, sehingga kemungkinan besar masih ada orang yang positif malaria dan belum terdata karena mereka belum memeriksakan diri,” lanjut dr. Umi.

Sementara ini warga yang sudah terserang malaria malas memeriksakan diri hingga keadaan fisiknya benarbenar lemah. Sebab karakter malaria itu bisa hilangtimbul.Dan kemungkinan besar, ketika dirasa sakitnya hilang sebenarnya belum benar-benar hilang. Penyakitnya masih ada, hanya si penderita tidak
merasakannya. Inilah bahayanya malaria.

Jepara daerah endemis (wabah) malaria

Kewaspadaan ini sangat beralasan mengingat Jepara pernah menjadi daerah endemis (wabah) malaria pada
tahun 2002 - 2004. Pada tahun 2002 Propinsi Jawa Tengah mengalami kejadian luar biasa, di mana angka kesakitan malaria pada beberapa kabupaten mengalami peningkatan. Kabupaten Purworejo merupakan wilayah dengan angka tertinggi yakni 44,88% per 1000 penduduk; Kabupaten Banjarnegara 5,47% per 1000 penduduk, Kebumen 1,14% per 1000 penduduk, Jepara 0,94% per 1000 penduduk; dan Purbalingga 0,55%. Dari seluruh angka kejadian tersebut sebanyak 60 orang meninggal akibat malaria. Sementara di Jepara sendiri Kecamatan Mayong merupakan adalah wilayah endemis (wabah) malaria tertinggi di Jepara, dengan angka di atas 5 per 1000 penduduk.

Sesuai hasil Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Jepara tahun 2005, Jepara merupakan salah satu daerah endemis malaria di wilayah Jawa Tengah. Pada tahun 2004 ada 192 kasus dengan angka kesakitan malaria atau Annua Parasite Insidence (API = jumlah penderita positif malaria per seribu penduduk) sebesar 0,18 perseribu penduduk, jauh lebih tinggi daripada standart nasional sebesar 0,08 per mil. Adapun kasus tertinggi (42,18 %) berada di wilayah Puskesmas Mayong I dengan jumlah kasus sebanyak 81 kasus dengan API 2,5 permil.



Back To Top