Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

APA KABAR PEMUDA JINGGOTAN?

APA KABAR PEMUDA JINGGOTAN?

Melihat Jinggotan dari luar dalam sudut pandang aktifitas kepemudaan, kini orang akan dengan mudah menangkap dua aktifitas utama yang menonjol di sana: kegiatan kesenian yang digawangi oleh komunitas Sanggar Sinau Sareng Sekar Gandrung (SSSSG) dan kegiatan jurnalisme publik dan dakwah keislaman melalui buletin yang dijalankan oleh komunitas Sekar Kampoeng. Dua komunitas ini kini seakan menjadi ikon utama desa Jinggotan.



Lihat saja berbagai pementasan SSSG yang tak terhitung lagi. Baik grup kethopraknya (Kethoprak Cowboy) dan grup bandnya (Ramesty Band). Bahkan kini tambah satu lagi, seni emprak kolaborasi.
Membawakan emprak yang dikolaborasi dengan alat musik modern, SSSSG bahkan pernah mewakili Jepara untuk tingkat propinsi dalam acara Pesona Kesenian Jateng pada Kamis Pahing 27 Juni 2013 di PRPP (Pekan Raya Promosi dan Pembangunan) Semarang. Di mana acara Pesona Kesenian Jateng ini sendiri merupakan rangkaian acara Jateng Fair ke-13.
Mengikuti rekam jejaknya sejak berdirinya pada 2010, tak berlebihan jika dibilang SSSSG telah berhasil mengantarkan belasan pemuda Jinggotan dalam dunia panggung kesenian. Baik tradisional dan modern.

Tantangan Media Kampung

Demikian halnya dengan Sekar Kampoeng (SK) yang bergerak di bidang media komunitas. Sejak terbit perdananya Juli 2011 SK ikut mewarnai pentas kepemudaan desa Jinggotan.

Terbit bulanan memuat berbagai perkembangan pembangunan dan aktifitas masyarakat, SK memiliki angan-angan agar warga desa mengenal dengan baik dan mencintai desa dan bangga dengan kedesaannya.

Dalam perjalanannya hingga edisi ke XVII Desember 2012 SK mulai tersendat-sendat dalam penerbitannya. Ada problem klasik: soal dana yang kembang-kempis. Setelah sempat raib 5 bulan (Januari-Mei 2013) SK terbit lagi pada Juni 2013. Tapi setelah itu raib lagi hingga September 2013. Dan baru kali ini edisi XIX Oktober 2013 SK kembali menjumpai para pembaca yang budiman.

Biaya produksi SK nyaris tak seimbang dengan pengeluaranyna. Hingga kas SK sempat minus dalam beberapa bulan. Sebagai gantinya kami menerbitkan Sekar Kampoeng Religi, dengan biaya produksi yang lebih murah dan potensi sponsornya lebih tinggi (mencapai 400-an ribu per edisi), untuk mengatasi problem keungan.

Kami ingin terus memastikan SK tak akan mati begitu saja gara-gara problem dana. Dan alhamdulillah pada Oktober 2013 ini SK bisa kembali terbit pada edisinya yang XIX, dan SKR sampai pada edisi ke-6 dengan wilayah distribusi di 3 kecamatan: Kembang, Bangsri, dan Pakis Aji. SKR didistribusikan melalui masjid-masjid, musholla-mosholla dan berbagai majlis taklim.

SKR berisi artikel singkat keagamaan, berbagai konsultasi agama, dan sesekali selingan cerita sufi. SKR bekerjasama dengan PesantrenVirtual.com, sebuah jaringan dakwah internet yang moderat, dan memiliki misi dakwah yang damai, penuh kasih-sayang, dan toleransi.

Komunitas atau Organisasi?

Di luar komunitas Sekar Gandrung dan Sekar Kampoeng, banyak lagi komunitas di Jinggotan ini. Seperti Jenggala, Putra Kembang, Putra Nusantara, Ikpas (Segembul), dll. Kebanyakan bergerak di bidang sosial keagamaan, seperti berbagai jama’ah pengajian-tahlilan-yasinan. Setidaknya ada 8 komunitas pemuda-pemudi yang aktif di bidang pengajian seperti ini.

Perlu diketahui bahwa semua komunitas itu berdiri secara mandiri, tanpa keterikatannya pada organisasi tertentu.

Sementara organisasi kepemudaan yang ada di desa ini adalah IPNU-IPPNU, Anshor, dan Fatayat (ketiga-tiganya di dukuh Jinggotan dan Segembul), dan Karang Taruna (KT). IPNU-IPPNU, Anshor, dan Fatayat yang bergerak dibidang sosial-keagamaan terafiliasi ke Nahdlatul Ulama, dan KT yang bergerak dibidang sosial terafiliasi ke pemerintah.



Back To Top