Tibanya hari raya Idul Fitri secara serentak dalam 1 hari memang membawa kebahagiaan tersendiri bagi umat
Islam. Seperti pawai takbir, banyak sekali kelompok masyarakat di berbagai desa menyelenggarakannya untuk
meluapkan kegembiraan dan kebahagiaan di hari kemenangan. Sehingga pada malam hari raya lalu iring-
iringan pawai desa Jinggotan sempat berpapasan dua kali dengan rombongan pawai desa lain, yakni desa
Pendem dan Kancilan. Karenanya, salah satunya harus rela mengalah berhenti beberapa saat agar tidak terjadi
tabrakan dan kemacetan.
Demikian pula yang dilakukan oleh sejoli suami-istri Didin Ardiansyah dan Indra Dewi ini. Didin punya kaul
(nadzar), jika Idul Fitri serentak dalam sehari (tak ada perbedaan terutama antara NU dan Muhammadiyah)
maka dia akan menjelmakan diri menjadi singa, dan istrinya menjadi gorila. Ah.. ada-ada saja ulah sejoli ini.
Dalam gambar, keduanya ketika sungkem ke Mbah Suli (warga RT/RW 01/02 Kembang). |